TULISAN
3
CINTA
DAN PERKAWINAN
a)
Bagaimana
memilih pasangan
Tentu semua orang ingin menikah satu
kali selama hidupnya, agar keinginan ini terwujud perlulah seseorang itu
memilah milih pasangan,agar suatu saat jika ada masalah yang bisa mengakibatkan
perceraian atau perpisahan bisa dihindari. Mau lihat tips memilih pasangan
hidup? Simak beberapa pemaparan kami :
1. Rajin Beribadah
Ini hal yang penting bagi masa depan
keluarga anda. Carilah calon suami maupun istri yang taat beribadah. Mengapa?
Karena selain bisa menjaga hubungan yang selalu baik karena cinta dilandaskan
kepada tuhan. Anak, akan terbimbing dengan baik. Baik ibu dan bapak sama-sama
memiliki peran dalam pengajaran agama yang baik dikeluarga. Agar anak ini akan
menjadi generasi yang tentuny bisa membanggakan kedua orang tuanya kelak. Jadi
ini salah satu yang harus diperhatikan.
2. Tidak Matrealis
Sebenarnya Matre itu wajar, karena
memang hidup dijaman sekarang yang apa-apa susah didapat menjadi kriteria yang
penting. Terutama bagi seorang wanita. Mengapa ? bagaimana bisa seorang istri
tampil cantik, bila suaminya tidak pernah membelikan istrinya sebuah alat rias.
Dan ia pasti akan berfikir untuk masa depan anaknya nanti, jika sang calon
suami tidak memiliki penghasilan. Bagaimana ia bisa merawat anak dengan baik.
Tapi, tentu saja matre yang kami definisikan tadi adalah yang positif. Bukan
Matre yang memfoya-foyakan uang dengan hal tidak berguna. Jika pasangan anda
suka memfoya-foyakan uang dan sedikit-sedikit minta uang, anda bisa mundur
untuk tidak memilihnya sebagai pasangan hidup.
3.Sehat Jasmani maupun Rohani
Pilihlah yang dari segi fisik dan
mental / jasmani dan rohani yang sehat walafiat. Pilih yang sehat, cerah,
gesit, kuat, dan tidak mudah sakit. Dari segi kesuburan pun juga penting jika
anda ingin punya keturunan. Jika belum yakin maka sebaiknya anda melakukan
pemeriksaan kesehatan berdua saat pranikah. Perhatikan pula keluarganya apakah
ada yang punya riwayat penyakit yang dapat menurun dan bisa berakibat fatal.
Terkadang suatu penyakit dapat diturunkan ke anak dan atau cucu.
4. Saling Jujur / Tidak
Suka Bohong, Cinta Dan Setia
Mana ada orang yang suka dibohongi.
Pilihlah pasangan yang dapat dipegang kata-katanya dan hanya akan berbohong
untuk kepentingan keluarga yang positif. Jika suka bohong anda akan dibuat
pusing sama pasangan anda kelak. Pasangan yang setia pada anda akan selalu
mencintai anda dan akan selalu berada di samping anda ke mana pun anda pergi
dan dalam kondisi apa pun.
Kehidupan
rumah tangga yang harmonis tentu menjadi idaman banyak pasangan. Tapi tentu
saja tidak ada yang sempurna dalam suatu hubungan. Tingal anda saja memilih
sikap. Agar anda tidak memunculkan pertengkaran yang berakhir dengan perceraian
5. Pasangan Yang Selalu Mensuport
anda
Cari pasangan yang sealu membantu
anda dalam mengukuhkan imej diri anda dan mendukung semangat dan menyakinkan
diri anda, sebab. Itulah gunanya pasangan hidup baik itu suami maupun istri.
Tanpa adanya saling suport. Hubungan suami dan istri pasti akan renggang dan
bisa saja perceraian terjadi. Karena merasa saling tidak cocok.
b)
Seluk beluk hubungan dalam perkawinan
Inilah puncak dari
segalanya, setelah melewati masa pacaran dengan baik. Dengan saling
mengikarkan janji suci untuk sehidup semati baik dalam sehat maupun dalam
sakit, dalam keadaan kaya atau miskin dan hanya maut yang bisa memisahkan
mereka. Sehingga ikrar suci pernikahan itu, mereka bukan lagi dua tetapi telah
menjadi satu. Tahap ini memulainya sebuah babak baru, relasi yang ditandai
dengan munculnya komitmen tanpa syarat untuk saling mencintai dan memiliki.
Kalau tahap perkenalan
merupakan sebuah pintu gerbang menuju ke tingkat pacaran, maka tahap pernikahan
merupakan puncak dari tingkat hubungan paling akrab dan mulia yang dilakukan.
c) Penyesuaian
dan pertumbuhan dalam perkawinan
Perkawinan tidak berarti
mengikat pasangan sepenuhnya. Dua individu ini harus dapat mengembangkan diri
untuk kemajuan bersama. Keberhasilan dalam perkawinan tidak diukur dari
ketergantungan pasangan. Perkawinan merupakan salah satu tahapan dalam
hidup yang pasti diwarnai oleh perubahan. Dan perubahan yang terjadi dalam
sebuah perkawinan, sering tak sederhana. Perubahan yang terjadi dalam
perkawinan banyak terkait dengan terbentuknya relasi baru sebagai satu kesatuan
serta terbentuknya hubungan antarkeluarga kedua pihak.
Relasi yang diharapkan dalam
sebuah perkawinan tentu saja relasi yang erat dan hangat. Tapi karena adanya perbedaan
kebiasaan atau persepsi antara suami-istri, selalu ada hal-hal yang dapat
menimbulkan konflik. Dalam kondisi perkawinan seperti ini, tentu sulit
mendapatkan sebuah keluarga yang harmonis.
Pada dasarnya, diperlukan
penyesuaian diri dalam sebuah perkawinan, yang mencakup perubahan diri sendiri
dan perubahan lingkungan. Bila hanya mengharap pihak pasangan yang berubah,
berarti kita belum melakukan penyesuaian.
Banyak yang bilang
pertengkaran adalah bumbu dalam sebuah hubungan. Bahkan bisa menguatkan ikatan
cinta. Hanya, tak semua pasangan mampu mengelola dengan baik sehingga kemarahan
akan terakumulasi dan berpotensi merusak hubungan.
d) Perceraian
dan pernikahan kembali
Pernikahan bukanlah akhir
kisah indah bak dongeng cinderella, namun dalam perjalanannya, pernikahan
justru banyak menemui masalah. Menikah Kembali setelah perceraian mungkin
menjadi keputusan yang membingungkan untuk diambil. Karena orang akan mencoba
untuk menghindari semua kesalahan yang terjadi dalam perkawinan sebelumnya dan
mereka tidak yakin mereka bisa memperbaiki masalah yang dialami. Mereka
biasanya kurang percaya dalam diri mereka untuk memimpin pernikahan yang
berhasil karena kegagalan lama menghantui mereka dan membuat mereka ragu-ragu
untuk mengambil keputusan.
Apa yang akan mempengaruhi
peluang untuk menikah setelah bercerai? Ada banyak faktor. Misalnya seorang
wanita muda pun bisa memiliki kesempatan kurang dari menikah lagi jika dia
memiliki beberapa anak. Ada banyak faktor seperti faktor pendidikan, pendapatan
dan sosial.
Sebagai manusia, kita memang
mempunyai daya tarik atau daya ketertarikan yang tinggi terhadap hal-hal yang
baru. Jadi, semua hal yang telah kita miliki dan nikmati untuk suatu periode
tertentu akan kehilangan daya tariknya. Misalnya, Anda mencintai pria yang
sekarang menjadi pasangan karena kegantengan, kelembutan dan tanggung jawabnya.
Lama-kelamaan, semua itu berubah menjadi sesuatu yang biasa. Itu adalah kodrat
manusia. Sesuatu yang baru cenderung mempunyai daya tarik yang lebih kuat dan
kalau sudah terbiasa daya tarik itu akan mulai menghilang pula. Ada kalanya,
hal-hal yang sama, yang terus-menerus kita lakukan akan membuat jenuh dalam
pernikahan.
Esensi dalam pernikahan
adalah menyatukan dua manusia yang berbeda latar belakang. Untuk itu kesamaan
pandangan dalam kehidupan lebih penting untuk diusahakan bersama.
Jika ingin sukses dalam
pernikahan baru, perlu menyadari tentang beberapa hal tertentu, jangan biarkan
kegagalan masa lalu mengecilkan hati. Menikah
Kembali setelah perceraian
bisa menjadi pengalaman menarik. tinggalkan masa lalu dan berharap untuk masa
depan yang lebih baik.
e)
Single
life
Ada banyak alasan untuk
tetap melajang. Perkembangan jaman, perubahan gaya hidup, kesibukan pekerjaan
yang menyita waktu, belum bertemu dengan pujaan hati yang cocok, biaya hidup
yang tinggi, perceraian yang kian marak, dan berbagai alasan lainnya membuat
seorang memilih untuk tetap hidup melajang. Batasan usia untuk menikah
kini semakin bergeser, apalagi tingkat pendidikan dan kesibukan meniti karir
juga ikut berperan dalam memperpanjang batasan usia seorang untuk menikah.
Keputusan untuk melajang bukan lagi terpaksa, tetapi merupakan sebuah pilihan.
Itulah sebabnya, banyak pria dan perempuan yang memilih untuk tetap hidup
melajang.
Persepsi masyarakat terhadap
orang yang melajang, seiring dengan perkembangan jaman, juga berubah. Seringkali
kita melihat seorang yang masih hidup melajang, mempunyai wajah dan penampilan
di atas rata-rata dan supel. Baik pelajang pria maupun wanita, mereka pun
pandai bergaul, memiliki posisi pekerjaan yang cukup menjanjikan, tingkat
pendidikan yang baik.
Alasan yang paling sering
dikemukakan oleh seorang single adalah tidak ingin kebebasannya
dikekang. Apalagi jika mereka telah sekian lama menikmati kebebasan bagaikan
burung yang terbang bebas di angkasa. Jika hendak pergi, tidak perlu meminta
ijin dan menganggap pernikahan akan membelenggu kebebasan. Belum lagi jika
mendapatkan pasangan yang sangat posesif dan cemburu.
Banyak perusahaan lebih
memilih karyawan yang masih berstatus lajang untuk mengisi posisi tertentu.
Pertimbangannya, para pelajang lebih dapat berkonsentrasi terhadap pekerjaan.
Hal ini juga menjadi alasan seorang tetap hidup melajang.
Banyak pria menempatkan
pernikahan pada prioritas kesekian, sedangkan karir lebih mendapat prioritas
utama. Dengan hidup melayang, mereka bisa lebih konsentrasi dan fokus pada
pekerjaan, sehingga promosi dan kenaikan jabatan lebih mudah diperoleh.
Biasanya, pelajang lebih bersedia untuk bekerja lembur dan tugas ke luar kota
dalam jangka waktu yang lama, dibandingkan karyawan yang telah menikah.
Kemapanan dan kondisi
ekonomi pun menjadi alasan tetap melajang. Pria sering kali merasa kurang
percaya diri jika belum memiliki kendaraan atau rumah pribadi. Sementara,
perempuan lajang merasa senang jika sebelum menikah bisa hidup mandiri dan
memiliki karir bagus. Mereka bangga memiliki sesuatu yang dihasilkan dari hasil
keringat sendiri. Selain itu, ada kepuasaan tersendiri.
Banyak yang mengatakan
seorang masih melajang karena terlalu banyak memilih atau ingin mendapat
pasangan yang sempurna sehingga sulit mendapatkan jodoh. Pernikahan adalah
untuk seumur hidup. Rasanya tidak mungkin menghabiskan masa hidup kita dengan
seorang yang tidak kita cintai. Lebih baik terlambat menikah daripada menikah
akhirnya berakhir dengan perceraian.
Lajang pun lebih mempunyai
waktu untuk dirinya sendiri, berpenampilan lebih baik, dan dapat melakukan
kegiatan hobi tanpa ada keberatan dari pasangan. Mereka bebas untuk melakukan
acara berwisata ke tempat yang disukai dengan sesama pelajang.
Pelajang biasanya terlihat
lebih muda dari usia sebenarnya jika dibandingkan dengan teman-teman yang
berusia sama dengannya, tetapi telah menikah.
Ketika diundang ke
pernikahan kerabat, pelajang biasanya menghindarinya. Kalaupun datang, mereka
berusaha untuk berkumpul dengan para sepupu yang masih melajang dan sesama
pelajang. Hal ini untuk menghindari pertanyaan singkat dan sederhana dari
kerabat yang seusia dengan orangtua mereka. Kapan menikah? Kapan menyusul?
Sudah ada calon? Pertanyaan tersebut, sekalipun sederhana, tetapi sulit untuk
dijawab oleh pelajang.
Seringkali, pelajang juga
menjadi sasaran keluarga untuk dicarikan jodoh, terutama bila saudara sepupu
yang seumuran telah menikah atau adik sudah mempunyai pacar. Sementara orangtua
menginginkan agar adik tidak melangkahi kakak, agar kakak tidak berat jodoh.
Tidak dapat dipungkuri,
sebenarnya lajang juga mempunyai keinginan untuk menikah, memiliki pasangan
untuk berbagi dalam suka dan duka. Apalagi melihat teman yang seumuran yang
telah memiliki sepasang anak yang lucu dan menggemaskan. Bisa jadi, mereka
belum menemukan pasangan atau jodoh yang cocok di hati. Itulah alasan mereka
untuk tetap menjalani hidup sebagai lajang.
Melajang adalah sebuah
sebuah pilihan dan bukan terpaksa, selama pelajang menikmati hidupnya. Pelajang
akan mengakhiri masa lajangnya dengan senang hati jika telah menemukan seorang
yang telah cocok di hati.
Kehidupan melajang bukanlah
sebuah hal yang perlu ditakuti. Bukan pula sebuah pemberontakan terhadap sebuah
ikatan pernikahan. Hanya, mereka belum ketemu jodoh yang cocok untuk berbagi
dalam suka dan duka serta menghabiskan waktu bersama di hari tua.
Arus modernisasi dan gender
membuat para perempuan Indonesia dapat menempati posisi yang setara bahkan
melebihi pria. Bahkan sekarang banyak perempuan yang mempunyai penghasilan
lebih besar dari pria. Ditambah dengan konsep pilihan melajang, terutama kota-kota
besar, mendorong perempuan Indonesia untuk hidup sendiri.
http://id.wikipedia.org/wiki/Perkawinan
http://id.wikipedia.org/wiki/Cinta
Adhim,
Mohammad Fauzil (2002) Indahnya Perkawinan Dini Jakarta: Gema
Insani Press (GIP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar