TEORI KEPRIBADIAN SEHAT
Gordon W. Allport
Allport
mengakui bahwa masa kanak-kanak mempunyai andil dalam mewujudkan pribadi yang
sehat, hanya saja hubungan itu tidak bersifat fungsional yang berkesinambungan.
Menurut Allport peranan orang tua (ibu) mempengaruhi perkembangan proprium
anak. Jika seorang anak mendapat kasih sayang yang cukup, perasaan aman, akan
menumbuhkan identitas diri dan diri akan meluas. Demikian pula jika seorang
anak yang dibesarkan dalam kondisi tidak aman, agresif, penuh tuntutan,
egosentris, pertumbuhan psikologisnya berkurang. Sebagai seorang dewasa, orang
itu akan dikontrol oleh dorongan masa kanak – kanak dan oleh keinginan dan
konflik dan mungkin mengembangakan suatu bentuk sakit jiwa.
Kepribadian yang Matang Menurut Allport :
Menurut Allport, faktor
utama tingkah lalu orang dewasa yang matang adalah sifat-sifat yang
terorganisir dan selaras yang mendorong dan membimbing tingkah laku menurut
prinsip otonomi fungsional.
Kualitas Kepribadian
yang matang menurut allport sebagai berikut:
1. Ekstensi sense of self
· Kemampuan
berpartisipasi dan menikmati kegiatan dalam jangkauan yang luas.
· Kemampuan diri dan
minat-minatnya dengan orang lain beserta minat mereka.
· Kemampuan merencanakan
masa depan (harapan dan rencana)
2. Hubungan hangat/akrab dengan orang lain
Kapasitas intimacy (hubungan
kasih dengan keluarga dan teman) dan compassion(pengungkapan
hubungan yang penuh hormat dan menghargai dengan setiap orang)
3. Penerimaan diri
Kemampuan untuk
mengatasi reaksi berlebih hal-hal yang menyinggung dorongan khusus (misal :
mengolah dorongan seks) dan menghadapi rasa frustasi, kontrol diri, presan
proporsional.
4. Pandangan-pandangan realistis, keahlian
dan penugasan
Kemampuan memandang
orang lain, objek, dan situasi. Kapasitas dan minat dalam penyelesaian masalah,
memiliki keahlian dalam penyelesain tugas yang dipilih, mengatasi pelbagai
persoalan tanpa panik, mengasihani diri, atau tingkah laku lain yang merusak.
5. Objektifikasi diri: insight dan humor
Kemampuan diri untuk
objektif dan memahami tentang diri dan orang lain. Humor tidak sekedar
menikmati dan tertawa tapi juga mampu menghubungkan secara positif pada saat
yang sama pada keganjilan dan absurditas diri dan orang lain.
6. Filsafat Hidup
Ada latar belakang yang
mendasari semua yang dikerjakannya yang memberikan tujuan dan arti. Contohnya
lewat agama.
Untuk memahami orang
dewasa kita membutuhkan gambaran tujuan dan aspirasinya. Tidak semua orang
dewasa memiliki kedewasaan yang matang. Bisa saja seseorang melakukan sesuatu
hal tanpa tahu apa yang ia lakukan.
Carl rogers
Pendapat
Rogers : Memahami dan menjelaskan teori kepribadian sehat menurut rogers yang
meliputi
A. Perkembangan
kepribadian “self”
Inti dari teori- teori
Rogers yaitu individu memiliki kemampuan dalam diri sendiri untuk mengerti
diri, menentukan hidup, dan menangani masalah- masalah psikisnya asalkan
konselor menciptakan kondisi yang dapat mempermudah perkembangan individu untuk
aktualisasi diri. Rogers menerima istilah self dari pengalaman- pengalaman
realita masing- masing individu. Dalam setiap bertambahnya umur
,anak bisa berubah sifat dan perilaku. Dan seorang ibu bisa memperhatikan
perkembangan anak, dari waktu ke waktu dan seorang ibulah yang memelihara dan
mendidiknya dan tidak di serahkan kepada baby sister
B. Peranan positive regard dalam
pembentukan kepribadian individu
Setiap manusia
memiliki kebutuhan basic akan kehangatan, penghargaan,
penerimaan, pengagungan, cinta, kasih, dan sayang dari orang lain. Kebutuhan
ini disebut need for positive regard, yang terbagi lagi
menjadi 2 yaituconditional positive regard (bersyarat) dan unconditional
positive regard (tak bersyarat).
Pribadi yang berfungsi
sepeuhnya adalah pribadi yang mengalami pengharagaan positif tak bersyarat.
Mengapa? Karena ini penting, dihargai, diterima, disayangi, dicintai sebagai
seseorang yang berarti tentu akan menerima dengan penuh kepercayaan.
C. Ciri-ciri orang yang
berfungsi sepenuhnya
Menurut pendapat
Rogers
Pertama orang yang
sehat secara psikologis akan lebih mudah beradaptasi
Karena orang
psikologis bisa melihat dan menilai sifat-sifat seeorang maka dari itu dia
mudah beradaptasi
Kedua manusia –manusia
masa depan akan lebih terbuka atas pengalaman-pengalaman mereka, manusia
masa depan akan lebih mendengar dirinya dan memperhatikan perasaan bahagia,
marah,kecewa,ketakutan, dan kelembutan mereka
Ketiga dari manusia
masa depan adalah kecenderungan untuk hidup sepenuhnya pada masa
sekarang. Merujuk kecenderungan untuk hidup pada masa sekarang sebagaikehidupan
eksistensial. Manusia masa depan tidak mempunyai kebutuhan untuk
menipu diri mereka sendiri ataupun alasan untuk mencoba membuat orang lain
kagum
Keempat manusia masa
depan akan tetap percaya terhadap kemampuan diri mereka untuk merasakan hubungan
yang hamonis dengan orang lain.
Kelima manusia masa
depan akan lebih terintegrasi, lebih utuh, anpa batasan-batasan buatan antara
proses kognitif yang dilakukan secara sadar ataupun yang tidak.
Keenam, manusia masa
depan mempunyai kepercayaan pada kemanusiaan. Mereka tidak
akan menyakiti orang lain hanya untuk kepentingan pribadi; peduli pada orang
lain dan akan siap membantu apabila diperlukan; akan mengalami kemarahan,
tetapi dapat dipercaya bahwa mereka tidak akan menyerang secara tidak asuk akal
melawan orang lain; serta akan merasa agresi, tetapi akan mengalihkannya kea
rah yang sepatutnya .
Terakhir, karena
manusia masa depan terbuka dengan semua pengalaman, mereka akanlebih
menikmati kekayaan hidup dri pada orang lain. Mereka tidak mendistori
stimulus internal ataupun menahan emosi mereka .
Rogers meberikan lima sifat orang yang berfungsi sepenuhnya :
a. Keterbukaan pada
pengalaman
b. Kehidupan eksistensial
c. Kepercayaan terhadap
organism sendiri
d. Perasaan bebas
e. Kreatifitas
Abraham maslow
Maslow memandang kebutuhan manusia berdasarkan
suatu hirarki kebutuhan dari kebutuhan yang paling rendah hingga kebutuhan yang
paling tinggi.
Maslow menggunakan piramida sebagai peraga
untuk memvisualisasi gagasannya mengenai teori hirarki kebutuhan. Menurut
Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya.
Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki
tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat
dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri). Adapun hirarki
kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :
·
Kebutuhan fisiologis atau dasar
·
Kebutuhan akan rasa aman
·
Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi
·
Kebutuhan untuk dihargai
·
Kebutuhan untuk aktualisasi diri
Maslow menyebut empat kebutuhan mulai dari
kebutuhan fisiologis sampai kebutuhan harga diri dengan sebutan homeostatis.
Homeostatis adalah prinsip yang mengatur cara kerja termostat (alat pengendali
suhu). Kalau suhu terlalu dingin, alat itu akan menyalakan penghangat,
sebaliknya kalau suhu terlalu panas, ia akan menyalakan dingin. Begitu pula
dengan tubuh manusia, ketika manusia merasa kekurangan bahan-bahan tertentu, dia
akan merasa memerlukannya. Ketika dia sudah cukup mendapatkannya, rasa butuh
itu pun kemudian berhenti dengan sendirinya.
Maslow memperluas cakupan prinsip homeostatik
ini kepada kebutuhan-kebutuhan tadi, seperti rasa aman, cinta dan harga diri
yang biasanya tidak kita kaitkan dengan prinsip tersebut. Maslow menganggap
kebutuhan-kebutuhan defisit tadi sebagai kebutuhan untuk bertahan. Cinta dan
kasih sayang pun sebenarnya memperjelas kebutuhan ini sudah ada sejak lahir
persis sama dengan insting.
Kebutuhan Fisiologis
Pada tingkat yang paling bawah, terdapat
kebutuhan yang bersifat fisiologik (kebutuhan akan udara, makanan, minuman dan
sebagainya) yang ditandai oleh kekurangan (defisi) sesuatu dalam tubuh orang
yang bersangkutan. Kebutuhan ini dinamakan juga kebutuhan dasar (basic needs)
yang jika tidak dipenuhi dalam keadaan yang sangat estrim (misalnya kelaparan)
bisa manusia yang bersangkutan kehilangan kendali atas perilakunya sendiri
karena seluruh kapasitas manusia tersebut dikerahkan dan dipusatkan hanya untuk
memenuhi kebutuhan dasarnya itu. Sebaliknya, jika kebutuhan dasar ini relatif
sudah tercukupi, muncullah kebutuhan yang lebih tinggi yaitu kebutuhan akan
rasa aman (safety needs).
Kebutuhan Rasa Aman
Jenis kebutuhan yang kedua ini berhubungan
dengan jaminan keamanan, stabilitas, perlindungan, struktur, keteraturan,
situasi yang bisa diperkirakan, bebas dari rasa takut dan cemas dan sebagainya.
Karena adanya kebutuhan inilah maka manusia membuat peraturan, undang-undang,
mengembangkan kepercayaan, membuat sistem, asuransi, pensiun dan sebagainya.
Sama halnya dengan basic needs, kalau safety needs ini terlalu lama dan terlalu
banyak tidak terpenuhi, maka pandangan seseorang tentang dunianya bisa terpengaruh
dan pada gilirannya pun perilakunya akan cenderung ke arah yang makin negatif.
Kebutuhan Dicintai dan Disayangi
Setelah kebutuhan dasar dan rasa aman relatif
dipenuhi, maka timbul kebutuhan untuk dimiliki dan dicintai (belongingness and
love needs). Setiap orang ingin mempunyai hubungan yang hangat dan akrab,
bahkan mesra dengan orang lain. Ia ingin mencintai dan dicintai. Setiap orang
ingin setia kawan dan butuh kesetiakawanan. Setiap orang pun ingin mempunyai
kelompoknya sendiri, ingin punya “akar” dalam masyarakat. Setiap orang butuh
menjadi bagian dalam sebuah keluarga, sebuah kampung, suatu marga, dll. Setiap
orang yang tidak mempunyai keluarga akan merasa sebatang kara, sedangkan orang
yang tidak sekolah dan tidak bekerja merasa dirinya pengangguran yang tidak
berharga. Kondisi seperti ini akan menurunkan harga diri orang yang
bersangkutan.
Kebutuhan Harga Diri
Di sisi lain, jika kebutuhan tingkat tiga
relatif sudah terpenuhi, maka timbul kebutuhan akan harga diri (esteem needs).
Ada dua macam kebutuhan akan harga diri. Pertama, adalah kebutuhan-kebutuhan
akan kekuatan, penguasaan, kompetensi, percaya diri dan kemandirian. Sedangkan
yang kedua adalah kebutuhan akan penghargaan dari orang lain, status,
ketenaran, dominasi, kebanggaan, dianggap penting dan apresiasi dari orang
lain. Orang-orang yang terpenuhi kebutuhannya akan harga diri akan tampil
sebagai orang yang percaya diri, tidak tergantung pada orang lain dan selalu
siap untuk berkembang terus untuk selanjutnya meraih kebutuhan yang tertinggi yaitu
aktualisasi diri (self actualization).
Kebutuhan Aktualisasi Diri
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang
terdapat 17 meta kebutuhan yang tidak tersusun secara hirarki, melainkan saling
mengisi. Jika berbagai meta kebutuhan tidak terpenuhi maka akan terjadi meta
patologi seperti apatisme, kebosanan, putus asa, tidak punya rasa humor lagi,
keterasingan, mementingkan diri sendiri, kehilangan selera dan sebagainya.
Meta Kebutuhan dan Meta Patologi
Menurut Maslow, meta kebutuhan untuk
mengaktualisasikan diri terdiri dari:
Kebenaran, Kebaikan, Keindahan atau
kecantikan, Keseluruhan (kesatuan), Dikotomi-transedensi, Berkehidupan
(berproses, berubah tetapi tetap pada esensinya), Keunikan, Kesempurnaan,
Keniscayaan, Penyelesaian, Keadilan, Keteraturan, Kesederhanaan, Kekayaan
(banyak variasi, majemuk, tidak ada yang tersembunyi, semua sama penting),
Tanpa susah payah (santai, tidak tegang),Bermain (fun, rekreasi, humor),
Mencukupi diri sendiri.
Meta Patologi
Jika berbagai meta kebutuhan tidak terpenuhi
maka akan terjadi meta patologi seperti:
Apatisme, Kebosanan, Putus asa, Tidak punya
rasa humor lagi, Keterasingan, Mementingkan diri sendiri, Kehilangan selera dan
sebagainya.
Kritik
Pada perkembangannya, teori ini juga
mendapatkan kritik. Hal ini dikarenakan adanya sebuah loncatan pada piramida
kebutuhan Maslow yang paling tinggi, yaitu kebutuhan mencapai aktualisasi diri.
Kebutuhan itu sama sekali berbeda dengan keempat kebutuhan lainnya, yang secara
logika mudah dimengerti. Seakan-akan ada missing link antara piramida ke-4
dengan puncak piramida. Seolah-olah terjadi lompatan logika. Selain itu tidak
semua karyawan memiliki kebutuhan yang sama, individu yang berbeda didorong
oleh kebutuhan yang berbeda dalam waktu yang sama,ketidak puasan adalah
motivasi yang besar bagi individu. Teori ini tidak didukung secara empiris.
Teori ini tidak berlaku dalam kasus kelaparan, seniman, bahkan artis.
Implikasi Teori
·
Berhubungan dengan kebutuhan fisiologi karyawan, manajemen harus
memberikan gaji yang sesuai kepada karyawan, yang sesuai untuk membeli
kebutuhan pokok kehidupan, karyawan harus diberi waktu istirahat dan makan yang
cukup.
·
Berhubungan dengan kebutuhan rasa aman, manajer harus memberikan
jaminan keamanan bekerja kepada karyawan, lingkungan kerja yang aman dan
higienis, serta tunjangan pensiun sehingga mereka merasa aman dalam hal
finansial.
·
Berhubungan dengan kebutuhan sosial, manajer harus mendorong
kerja sama tim dan mengatur kegiatan sosial.
·
Berhubungan dengan kebutuhan harga diri, manajer harus
menghargai dan memberi reward(bonus) bagi karyawan yang mecapai dan melebihi
target mereka. Manajer dapat memberikan promosi bagi karyawan untuk menempati
kedudukan yang lebih tinggi dari sebelumnya.
·
Berhubungan dengan kebutuhan akan aktualisasi diri, manajer
dapat memberikan pekerjaan yang menantang karyawan sehingga keterampilan dan
kreatifitas yang dimiliki pegawai terpakai sepenuhnya. Selain itu peluang
berkembang harus diberikan kepada mereka sehingga mereka bisa mengembangkan
karirnya.
·
Para manajer harus mengidentifikasi tingkat kebutuhan karyawan
kemudian kebutuhan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai dorongan untuk motivasi.
Erich fromm
Fromm melihat
kepribadian hanya sebagai suatu produk kebudayaan. Karena itu dia percaya bahwa
kesehatan jiwa harus di definisikan menurut bagaimna baik nya masyarakat menyesuaikan
diri dengan kebutuhan-kebutuhan dasar semua individu, bukan menurut bagaimana
baiknya individu-individu menyesuaikan diri dengan masyarakat. Karena itu
kesehatan psikologis tidak begitu banyak merupakan usaha masyarakat. Faktor
kunci ialah bagaimana suatu masyarakat memuaskan secukupnya kebutuhan-kebutuhan
manusia.
a) Suatu masyarakat yang tidak sehat
atau sakit menciptakan permusuhan, kecurigaan, ketidakpercayaan dalam
anggota-anggotanya, dan merintangi pertumbuhan penuh dari setiap individu. Suatu
masyarakat yang sehat membiarkan anggota-anggotanya mengembangkan cinta satu
sama lain, menjadi produktif yang kreatif, mempertajam dan memperhalus tenaga
pikiran dan objektivitasnya dan mempermudah timbulnya individu-individu yang
berfungsi sepenuhnya. Tetapi apabila kekuatan-kekuatan sosial mencampuri
kecenderungan kodrati untuk pertumbuhan, akibatnya ialah tingkah laku irasional
dan neurotis, masyarakat-masyarakat yang sakit menghasilkan orang-orang yang
sakit.
b) Fromm melukiskan hakikat keadaan manusia
sebagai kesepian dan ketidakberartian. Menurut Fromm, kita adalah makhluk yang
unik dan kesepian. Sebagai akibat evolusi kita dari binatang-binatang yang
lebih rendah, kita tidak lagi bersatu dengan alam, kita telah mengatasi alam.
Tidak seperti tingkah laku binatang, tingkah laku kita tidak terikat pada
mekanisme-mekanisme instinktif. Akan tetapi perbedaan yang sangat penting
antara manusia dan binatang yang lebih rendah terletak pada kemampuan kita akan
kesadaran diri, pikiran, dan khayal. Kita mengetahui bahwa kita akhirnya tidak
berdaya, kita akan mati, dan terpisah dari alam.
c) Dorongan Kepribadian yang sehat.
Sebagai organisme yang hidup, kita didorong untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan
fisiologis dasar akan kelaparan, kehausan, dan seks. Apa yang penting dalam
mempengaruhi kepribadian ialah kebutuhan-kebutuhan psikologis. Semua manusia
sehat dan tidak sehat didorong oleh kebutuhan-kebutuhan tersebut, perbedaan
antara mereka terletak dalam cara bagaimana kebutuhan-kebutuhan ini dipuaskan.
Orang-orang yang sehat memuaskan kebutuhan-kebutuhan psikologis secara kreatif
dan produktif. Orang-orang yang sakit memuaskan kebutuhan-kebutuhan tersebut
dengan cara-cara irasional.
d) Fromm mengemukakan lima kebutuhan
yang berasal dari dikotomi kebebasan dan keamanan :
1. Hubungan
2. Trasendensi
3. Berakar
4. Perasaan identitas
5. Kerangka orientasi
Kepribadian
Produktif menurut Fromm:
1) Cinta
yang produktif,
Karena cinta
yang produktif menyangkut empat sifat yang menantang perhatian, tanggung jawab,
respek dan pengetahuan. Mencintai orang-orang lain berarti memperhatikan (dalam
pengertian memelihara mereka), sungguh-sungguh memperhatikan kesejahteraan
mereka, dan membantu pertumbuhan dan perkembangan mereka. Hal ini berarti
memikul tanggung jawab untuk orang-orang lain, dalam pengertian mau
mendengarkan kebutuhan-kebutuhan mereka juga orang-orang yang dicintai
dipandang dengan respek dan menerima individualitas mereka, mereka dicintai
menurut siapa dan apa adanya. Dan untuk menghormati mereka, kita harus memiliki
pengetahuan penuh terhadap mereka, kita harus memahami mereka siapa dan apa
secara objektif.
2) Pikiran
yang produktif,
Pikiran yang
produktif meliputi kecerdasan, pertimbangan, dan objektivitas. Pemikir
produktif didorong oleh perhatian yang kuat terhadap objek pikiran. Pemikir
yang produktif dipengaruhi olehnya dan memperhatikannya. Fromm percaya bahwa
semua penemuan dan wawasan yang hebat melibatkan pikiran objektif, dimana
pemikir-pemikir didorong oleh ketelitian, dan perhatian untuk menilai secara
objektif seluruh masalah.
3)
Kebahagiaan,
Orang-orang
yang produktif ialah orang-orang yang berbahagia. Fromm menulis bahwa suatu
perasaan kebahagian merupakan bukti bagaimana berhasilnya seseorang “dalam seni
kehidupan”. Kebahagiaan merupakan prestasi (kita) yang paling hebat. Fromm
membedakan dua tipe suara hati otoriter dan suara hati humanistis.
4)
Suara hati.
Suara hati
otoriter adalah penguasa dari luar yang diinternalisasikan, yang memimpin
tingkah laku orang itu. Penguasa itu dapat berupa orang tua, Negara, atau suara
kelompok lainnya yang mengatur tingkah laku melalui ketakutan orang itu
terhadap hukuman karena melanggar kode moral dari penguasa. Suara hati
humanistis ialah suara dari diri dan bukan dari suatu perantara dari luar.
Pedoman kepribadian sehat untuk tingkah laku bersifat internal dan individual.
Orang bertingkah laku sesuai dengan apa yang cocok untuk berfungsi sepenuhnya
dan menyingkap seluruh kepribadian, tingkah laku-tingkah laku yang menghasilkan
rasa persetujuan dan kebahagiaan dari dalam. Jadi, kepribadian yang sehat dan
produktif memimpin dan mengatur diri sendiri.
Sumber:
Hall,Calvin.
Lindsay,Gardner. Editor: Sugiyono. 1993. Psikologi Kepribadian 3
Teori-Teori Kepribadian dan Behavioristik. Kanisius : Yogyakarta
Lindzey,Gardner and
Hall, Calvin, Introduction to Theories of Personalitry,New York:
John Wiley & Sons, Inc., 1985
Psikologi Komunikasi,
Marhaeni F. Kurniawati S.Sos M.psi, pusat pengembangan bahan ajar UMB.
Sumber :
Schultz, D.psikologi pertumbuhan : model – model kepribadian sehat. Yogyakarta: kanisius, 1991.
Suryabrata, S.psikologi kepribadian. Jakarta: kanisius, 1982.
Jess, J. And Gregory,J.F.teori kepribadian. Jakarta: salemba humanika, 2009
Schultz, D.psikologi pertumbuhan : model – model kepribadian sehat. Yogyakarta: kanisius, 1991.
Suryabrata, S.psikologi kepribadian. Jakarta: kanisius, 1982.
Jess, J. And Gregory,J.F.teori kepribadian. Jakarta: salemba humanika, 2009
Schultz, D. (1991). Psikologi Pertumbuhan : Model-model
Kepribadian Sehat. Alih bahasa : Yustinus. Yogya : Kanisius
Hall, S. (1993). Teori-teori Psikodinamik (Klinis).
Yogyakarta : Kanisius
Schultz, Duane. 1991. Psikologi Pertumbuhan. Yokyakarta
: KANISUS
all S. Calvin, dan Gardner Lindzey. 1993. Teori-Teori
Sifat dan Behavioristik. Yogyakarta: Kanisius
Tidak ada komentar:
Posting Komentar