Tugas 2
Kasus 1
Pelayanan Agen Bus Yang
Kurang Profesional
Pada sekitar tahun 2010 saya berniat untuk melakukan perjalan
pulang kampung ke ungaran dengan menggunakan transportasi bus, sepuluh hari
sebelum hari keberangkatan, saya memutuskan untuk memesan terlebih dahulu
dengan harapan tidak kehabisan tiket dan mendapatkan posisi tempat duduk yang
di inginkan, setelah saya melakukan transaksi pemesanan di terminal lebak bulus
saya pun merasa nyaman karena sudah memesan tiket . dengan perincian pemesanan PO.
LORENA dengan tujuan Jakarta – solo (karena tidak ada tujuan ungaran), berangkat
pada pukul 14.00 WIB. Dengan besaran tarif sebesar 150 ribu rupiah dan duduk di
nomor 2 B.
Pada hari keberangkatan, saya berangkat pukul 12.00 dari
kontrakan saya dan tiba di terminal lebak bulus pukul 13.00, kemudian
sesampainya disana saya makan siang dan beristirahat sebentar sambil menunggu
datangnya bus tiba, setelah tiba pukul 14.00 ternyata bus yang saya tumpangi
belum datang juga, saya beserta para penumpang lain terpaksa menunggu kembali
ada sesekali orang yang bertanya ke kantor pelayanan mengapa belum dating juga,
dan pada akhirnya sekitar pukul 16.30 bus datang. Saya dan penumpang pun merasa lelah setelah
menunggu lama. Kekecewaan saya ternyata tidak sampai sini saja. Ternyata tempat
duduk yang saya pesan telah dipakai oleh oranglain para kondektur bus berdalih
bahwa yang masuk bus terlebih dahulu berhak mencari tempat duduk yang di
inginkan, dan terpaksa saya cari tempat duduk di belakangnya.
Dari pengalaman yang saya alami ini. disini memperjelas bahwa
manajemen antara pihak agen bus, pihak pengelola dan pihak sopir tidak mencapai
suatu komunikasi yang baik, yang pada
akhirnya pihak penumpang yang di
rugikan.
Pelayan Jasa Service Handphone Yang Merugikan Konsumen
Sekitar 3 bulan yang lalu, blackberry ibu saya mengalami kerusakan karena
tidak disengaja terjatuh saat hendak mengambilnya, kerusakan yang terjadi
adalah layar tiba – tiba berwarna putih dan batre menjadi menggembung, kemudian
saya berinisiatif hendak melakukan service di salah satu kios di kawasan ITC
depok atas rekomendasi dari teman saya.
Keesokan harinya saya beserta teman berencana menuju tempat
service setelah saya melakukan aktivitas perkuliahan, setelah sesampainya
disana saya langsung menjelaskan dengan keluhan telah mati total, setelah
dilihat kondisinya oleh para teknisi mereka tidak bisa mengambil keputusan
langsung tentang penyebab dari kerusakan tersebut, akhirnya para teknisi memutuskan untuk membawa
blackberry tersebut hingga mengetahui penyebab kerusakannya, dan saya pun
bersedia, di dalam nota tanda bukti tertulis bahwa blackberry tersebut menunggu
konfirmasi dari saya sebelum akan melakukan tindakan lebih lanjut, namun
setelah beberapa hari saya menanyakan melalui sms tentang blackberry saya
tersebut, saya heran ternyata blackberry tersebut telah di perbaiki sebelum
melakukan konfirmasi, dan setelah sekitar sebulan lebih saya memutuskan ke
tempat service itu untuk mengambil blackberry saya, namun kekecewaan saya
berlanjut karena betapa mudahnya para teknisi tersebut mengatakan “maaf mas
blackberry nya udah ga bisa dipake soalnya IC power nya rusak” dan saya pun
menyesal telah melakukan service di tempat tersebut.
Dari pengalaman yang saya alami tersebut telah memperjelas
bahwa tidak ada struktur pelayanan yang jelas dari jasa service tersebut, dan
pada akhirnya pihak konsumen lah yang dirugikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar